Ma.Bungo, otodanews.com – Bupati Bungo Mashuri membuka Konperensi Cabang ke V Nahdlatul Ulama Kabupaten Bungo yang digelar di Ponpes Al Ikhlas Dusun Sungai Arang Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, Rabu, 10/5/2023
Acara ini selain dihadiri oleh Bupati Bungo juga ada Ketua MPW Provinsi Jambi Dr. H. Rahmad Nasution, Anggota DPRD Bungo Asnadi, Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, SIK, MIK, Dandim 0416 Bute, Kajari Bungo, Kakan Kemenag Bungo, Pimpinan Ponpes Al Ikhlas sekaligua Rois Am PC NU Bungo, para pimpinan Ponpes yang ada di Kabupaten Bungo, pengurus MWC yang sudah terbentuk yaitu 12 dari 17 Kecamatan, Banom NU, Ketua Lembaga 20 orang, peserta sebanyak 60 orang.
Dijelaskan oleh Ketua Panitia Rhonal Febrian, SP seharusnya acara ini dilaksanakan pada tanggal 10 April yang lalu sesuai masa jabatan di SK, namun diperpanjang 1 bulan lagi hingga Mei tanggal 10 karena bulan April lalu bulan Puasa Ramadhan.
Sedangkan Ketua PCNU Bungo yang saat ini akan habis masa jabatannya, H Ismail Rangkuti berharap melalui Konfercab ke V ini, ke depannya semoga NU di Kabupaten Bungo semakin maju dan berkembang karena NU adalah organisasi besar oleh karena itu harus terus dikembangkan agar lebih maju lagi.
“Kepada seluruh panitia dan kader NU yang telah bekerja sama hingga konfercab ini berjalan dengan sukses, secara pribadi saya ucapkan terima kasih,” kata Ismail Rangkuti.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bupati dan Forkopimda telah hadir dalam acara konfercab ini. Harapan saya NU nanti bisa lebih maju lagi dengan seluruh kader,” tambahnya lagi.
Di akhir sambutannya Ketua PCNU Kabupaten Bungo berharap agar pada masa yang datang segera terbentuk sekretariat yang permanen dan bermohon agar kiranya ada bantuan dari Bupati atau Pemkab Bungo.
Majelis Pengurus Wilayah NU Provinsi Jambi Dr. Rahmad Nasution menyampaikan 3 pesan penting terkait keberadaan NU.
Yang pertama dilihat dari sejarah dimana NU lahir sebelum Indonesia merdeka, namun pada saat itu NU sudah ada. Jadi NU ini sudah ada di dalam NKRI. Kedua NU tidak pernah menjadi organisasi yang sifatnya kasar. NU itu membawa kedamaian dan selalu menjadi organisasi yang tidak mau bertentangan dengan pemerintah. Dan yang terakhir kenapa kita ber NU karena sejak Indonesia menjadi negara dan merdeka kita sudah sesuai dengan dasar negara kita. Tidak ada istilah negara khilafah. Dahulunya sempat di Piagam Jakarta dituliskan pada sila pertama Indonesia berdasarkan kepercayaan dengan menjalankan syariat agama Islam. Namun itu tidak bisa berjalan sehingga sila pertama seperti yang sekarang.
Kemudian saya meminta siapa yang terpilih sebagai Ketua PC NU Kabupaten Bungo agar bisa membawa NU lebih baik ke depannya.
“Selamat melaksanakan konfercab NU, semoga NU dimasa yang akan datang semakin maju dan terus berkembang. Pilihlah yang tahu dan mau bekerja untuk NU lebih baik lagi,” pungkasnya.
Terakhir sebelum membuka acara Konfercab H Mashuri selaku Bupati Bungo dalam sambutannya mengharapkan dengan Konfercab nantinya, semoga PC NU Kabupaten Bungo dapat melahirkan program yang nyata bagi kemaslahatan umat maupun bagi daerah.
“Saya yakin dengan pergerakan kader NU di Bungo secara positif maka ke depan akan menjadikan Bungo lebih maju lagi. Pemda Bungo terus mendukung program PCNU termasuk untuk sekretariat Pemda akan membantu untuk biaya pembangunannya,” kata Bupati.
Dijelaskan Mashuri bahwa perlu diketahui karena saat ini untuk memberikan hibah sangat sulit.
“Sebenarnya dari awal awal beliau ini Bang Ismail Rangkuti menjabat itulah yang ingin saya sampaikan,” kata Mashuri lagi.
Bang, organisasi itu agak mantap dikit kalau ado sekretariatnya, sudah dari dulu dulu saya bilang ini, Masalah tanah kalau sekarang, proses hibah, dari pemerintah itu agak rumit, apa lagi untuk organisasi sebesar ini,” jelasnya lagi.
Sekarang itu solusinya cari tanah, sayo yang akan jadi penyumbang pertamanya, dari dulu sudah saya bilang dengan beliau, kalau tanah itu sudah dapat, baru lah kita minta Pemda bantu bangunannya, itu caranya setelah tanah dapat, sertifikat ada baru kita ajukan profosalnya” papar Mashuri lagi.
Banyak sekali tanah pemerintah yang nyata-nyata milik pemerintah yang tidak bisa kita serahkan, contohnya Diniyah, dulunya itu 16 hektar, sudah jelas itu milik Pemda tapi tidak bisa kita serahkan,” imbuhnya lagi.
Jadi sekarang ini iuranlah dari kita, tuliskan saya yang nomor satu diatasnya, cari dananya, berapa duitnya, baru kita sama sama kita keroyok, sepakat dak,” pinta Mashuri.
Disisi ada 54 pondok pesantren yang ada di Bungo ini, tidak usah banyak banyak, 1 aja sudah 54 juta apalagi di bulan politik namun jangan dijual organisasi NU-nya.
NU ini terlalu besar untuk hal hal yang kecil, kita doakan mereka sukses semuanya doa itu 90 persen dari perbuatan kita, jadi kalau tanah sudah ada, baru kita minta bantuan dari pemda untuk pembangunannya,” pungkas Mashuri.
Sebelum menutup sambutannya, Mashuri secara resmi membuka Konfercab ke-V NU Kabupaten Bungo yang disambut dengan tepuk tangan peserta yang hadir.(Reg)
Discussion about this post