Jakarta, ON – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-Stiper) mengadakan Workshop/Lokakarya Pendampingan Penguatan Kelembagaan Desa Sawit Mandiri Pangan dan Energi Berbasis UMKM.
Workshop yang diadakan selama dua hari (10 – 11 Desember 2020) menjadi momen mempertemukan stakeholders mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Dinas Provinsi dan Kabupaten), Akademisi dan perwakilan UMKM dan koperasi. Sehingga diharapkan seluruh peserta dapat memanfaatkan sebaik-baiknya dalam upaya mewujudkan Desa Sawit Mandiri Pangan dan Energi berbasis UMKM.
Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo mengatakan salah satu upaya dari BPDPKS mewujudkan kemitraan dengan UMKM berbasis sawit. “Dalam rangka mencapai visi BPDPKS yaitu sebagai badan pengelola dana untuk mengembangkan sawit berkelanjutan sebagai komoditas strategis nasional untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujarnya, saat memberikan sambutan secara virtual, pada Jum’at (11 Desember 2020).
Seperti diketahui BPDPKS sesuai dengan Perpres no 61 tahun 2015 adalah Badan Layanan Umum yang bertugas menjalankan kebijakan pemerintah program sawit berkelanjutan melalui kegiatan penghimpunan dana, pengembangan dan penyaluran dana sawit yang terpercaya, maju, profesional dan akuntabel. Untuk kepentingan pengembangan SDM (Pendidikan dan pelatihan), riset, promosi dan advokasi, peremajaan sawit rakyat, sarana dan prasarana, hilirisasi industri sawit, penyediaan dan pemanfaatan BBN.
Selanjutnya, Edi menambahkan workshop yang diadakan di dua kabupaten yaitu Muara Bungo dan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi merupakan realisasi salah satu program BPDPKS yaitu pengembangan SDM (Pendidikan dan pelatihan).
“Melalui workshop upaya menjadikan Desa Mandiri Pangan dan Energi, mampu mewujudkan masyarakat dalam ketahanan pangan. Melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan semakin mudah untuk diwujudkan,” lanjut Edi yang menjabat juga sebagai Plt Direktur Kemitraan BPDPKS.
Serta sebagai upaya mewujudkan Desa Sawit Mandiri energi. “Desa yang masyarakatnya memiliki kemampuan 60% lebih memenuhi energi listik dan bahan bakar dari energi terbarukan melalui pemberdayaan sumber daya setempat segera dapat diwujudkan,” imbuh Edi.
Seperti diketahui, sawit sebagai komoditas strategis Indonesia yang berperan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia baik dari ekonomi, sosial dan ketahanan energi. Dan, di masa pandemi, sektor sawit juga terbukti mampu bertahan dan masih menyumbangkan devisa negara hingga 13 milyar USD hingga Agustus lalu. Di tengah lesunya ekspor sektor non migas seperti migas, batubara dan pariwisata.
Pada kesempatan yang sama, Direktur AKPY-Stiper, Sri Gunawan menyampaikan tujuan dari workshop/lokarya ingin mempertemukan lembaga/koperasi atau UMKM yang ada di provinsi Jambi. “Kami sengaja mengundang koperasi dari dua kabupaten Muara Bungo dan Tanjung Jabung Barat, untuk mendorong partisipasi dari lembaga/koperasi atau UMKM sawit sehingga ke depan kegiatan ini bisa berlanjut dan koperasi bisa lebih sehat dan mandiri. Kegiatan ini goal-nya untuk kesuksesan program PSR. Perkebunan harus bersinergi dengan koperasi dan UMKM,” ucapnya.(Reg)
Discussion about this post