Jambi, otodanews.com – Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto mengadakan pertemuan dengan mantan Bupati Sarolangun yaitu Cek Endra, usai shalat Jumat (10/6) sekaligus makan siang bersama di kediaman Cek Endra di bilangan Telanaipura Kota Jambi. Tidak jelas apa yang dibicarakan keduanya.
Namun pertemuan dua tokoh politik Jambi di tengah isyu menghadapi pemilihan gubernur 2024 patut jadi pertanyaan. Waktu keluar dari kediaman CE sekitar pukul 14.05 WIB Romi bergegas naik ke mobil Toyota Fortuner kelir hitam dan kembali ke Muarasabak.
Dihubungi lewat telepon genggamnya Romi hanya mengaku pertemuan itu adalah pertemuan biasa. Silaturahmi antara dirinya kepada senior. Apalagi Romi belum pernah bertemu CE sejak ketua DPD I Golkar Jambi Itu purna tugas sebagai bupati Sarolangun.
Apakah ada pembicaraan tentang arah politik Jambi 2024? Romi tak membantah. Dikatakannya tidak mungkin dia berbohong bahwa pertemuan tersebut tidak membahas politik. Menurutnya wajar bicara politik ketika dua tokoh politik bertemu. Namun ditegaskannya sejauh ini tidak ada yang spesifik tentang pilgub Jambi. Romi secara tersirat mengungkap adanya kesamaan pandangan dalam arah politik.
“Pilgub belum lah, tapi yang jelas kami sudah satu persepsi dan InsyaAllah satu visi,”ucapnya di ujung telepon. Fenomena pertemuan Romi – CE ini tentu menjadi isu panas mengingat keduanya adalah seteru dalam pilgub Jambi 2020 lalu. Romi berada di barisan Alharis – Abdullah Sani sedangkan CE adalah rival kandidat itu berpasangan dengan Ratu Munawarroh. Sulit dielak bahwa pertemuan Romi – CE hari ini terkait erat dengan isu retaknya hubungan Romi dan gubernur Alharis.
Romi yang saat ini merupakan tokoh dari timur sementara CE adalah refresentasi masyarakat barat Provinsi Jambi bisa dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap Alharis gubernur Jambi saat ini.
Mursyid Sonsang, ketua IKA Lemhanas Provinsi Jambi melihat pertemuan jelang tahun politik itu sebagai bagian dari pencerahan dan signal kuat terkait pilgub Jambi 2024. Namun kata Mursyid, hal tersebut harus dilihat dari sisi positif bahwa membangun kesamaan visi untuk kemajuan Jambi sangat layak dilakukan.
“Saya tidak tahu bahasan persis kedua tokoh politik itu, namun saya berkeyakinan keduanya menyoroti isu – isu Jambi terkini dan bisa saja ada pembicaraan ke arah 2024, dan jangan lupa keduanya adalah orang parpol yang tentu punya tanggungjawab menghadapi pemilu legislatif 2024, saya kira itu cukup baik dan pertemuan dua mantan seteru itu harus dimaknai pula sebagai simbol politik yang dinamis dan dewasa,”kata Mursyid di Jambi Jumat siang.
Ditambahkan Mursyid jika memang pertemuan tersebut sampai spesifik membahas pilgub Jambi 2024 sebaiknya dilihat dari sisi positif saja. Karena menurut mantan ketua PWI Provinsi Jambi ini, memang sebaiknya koalisi dalam kontestasi politik itu dipersiapkan jauh – jauh hari. Hal itu guna penyamaan persepsi sehingga ketika nanti melangkah bersama semua tidak dilakukan secara instan.
“Kebanyakan koalisi instan apalagi di penghujung tenggat itu tidak sehat, begitu menang hanya beberapa bulan kemudian sudah pecah, tentu ini tidak sehat dan berdampak buruk pada pemerintahan yang dijalankan keduanya,”tutup Mursyid .(Reg)
Discussion about this post