

Ma.Sabak, otodanews.com – Bupati, Wabup dan Sekda Tanjab Timur sambut kedatangan Muhammad Syukur anggota DPD RI dapil Jambi hari ini Selasa (18/10) ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengadakan reses yang diikuti seluruh para Camat, Lurah, dan Kepala Desa se Kabupaten Tanjab Timur.
Sebelum acara dimulai Syukur terlihat berbincang akrab dengan bupati Romi Hariyanto di loby kantor bupati. Tempat biasa Romi menerima tamunya. Keduanya kemudian beranjak ke ruang pola di lantai atas. Di acara ini Romi hanya sebentar. Dia hanya membuka acara langsung beranjak ketempat lai, karena masih ada acara yang harus didatangi beliau.
Namun dalam pembukaan singkat itu Romi memberi pesan kuat. Dia berujar bahwa Syukur lebih dari sahabat. “Syukur ini saudara kita, saya perintahkan semua Camat, Lurah dan Kades, ikuti acara ini dengan serius dan sampai selesai,” pesannya.
Romi bahkan meminta para kades untuk membantu Syukur. Tapi Romi tidak menjelaskan bantuan seperti apa yang dia maksud.
Kepada peserta reses, Syukur berjanji untuk memperjuangkan para kepala desa dan lurah. Dia menjelaskan saat ini DPD RI sedang menyuarakan isu peningkatan kesejahteraan aparatur desa, penguatan kelurahan dan secara spesifik mengusulkan adanya biaya rumah tangga bagi kepala desa. Hal ini lantaran DPD mengerti betul keluhan yang disampaikan rata – rata kepala desa di wilayah Indonesia.
Syukur tampak akrab dalam sesi tanya jawab dengan peserta reses. Setiap keluhan dan harapan dia tampung dan tanggapi dengan serius. Syukur bahkan berjanji untuk siap membantu kepala desa yang mau berupaya menghadirkan sarana pendidikan bahasa Inggris di desanya. “Saya akan bantu secara pribadi pengadaan buku – buku untuk anak – anak desa belajar bahasa Inggris,”janjinya.
Syukur memang merasa bahasa Inggris penting untuk menunjang penguatan SDM anak – anak desa. Sebagai anak desa, Syukur menilai kelemahan utamanya anak desa untuk bersaing dengan anak di kota adalah kemampuan berbahasa Inggris.
Terkait reses usai acara, M. Syukur didampingi Wakil Bupati Tanjab Timur H. Robby Nahliansyah, SH, dan Setda Tanjab Timur Safril, S.IP, ia mengatakan, mempertanyakan persoalan dan permasalahan yang ada di Tanjab Timur. Apa yang telah kita sampaikan tadi semoga sinkronisasi antara Kepala Desa dan Lurah yang ada di Tanjab Timur, dan ini menjadi PR saya untuk menyampaikan kepada Kementerian.
Sementara Wabup H. Robby Nahliyansyah, SH bersyukur atas kehadiran M. Syukur dan berharap apa yang telah disampaikan bisa disuarakan,” ujarnya. Terkait gaji para Kades dan aparatur Desa, dengan keterbatasan APBD kita,” ungkapnya.
Wabup berharap kesederhanaan aturan kegunaan DD, itukan banyak ni ada 40 persen kegunaan ini 60 persen untuk itu, sementara wilayah kita tidak semua infrastrukturnya bagus. Sehingga persentasenya pembangunan hanya 10 sampai 20 persen, sementara APBD kita hanya sedikit, dan DD yang diharapkan bisa menopang infrastruktur tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Kita berharap lanjut Wabup, penyederhanaan aturan terkait penggunaan alokasi DD tidak menyeluruh, di daerah Jawa memang diuntungkan tapi diwilayah kita dirugikan, karena sekian persen untuk masyarakat miskin, sementara kita punya program yang sama,” tandasnya.
Soal keluhan Syukur pada kemacetan akibat angkutan batu bara, Romi enggan berkomentar jauh. Menurutnya apa yang disampaikan Syukur itu adalah apa yang dialaminya langsung. “Soal itu saya tidak pas mengomentari, itu kan pengalaman beliau,’’ kata Romi.
Sebelumnya Syukur menyampaikan kepada peserta reses bahwa dia terkadang enggan untuk pulang kampung ke Sungai Manau. Pasalnya dia kerap terjebak macet akibat angkutan batu bara yang tidak teratur. “ Saya saja kadang malas balek ke dusun, biasanya enam jam sekarang bisa – bisa lima belas jam. Kalaupun tetap mau ke dusun terpaksa berangkat agak pagi,” ujarnya mengeluh. (Harta)
Discussion about this post