Ma.Bulian, otodanews.com – Kabupaten Batang Hari merupakan Kabupaten tertua di Provinsi Jambi yang mana, masyarakat Batang Hari memiliki budaya saling menjaga dan peduli terhadap sementara.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, budaya saling menjaga dan peduli terhadap lingkungan mulai hilang ditengah masyarakat.
Pada acara Deklarasi Desa Bersinar yang berlangsung di halaman kantor Bupati Batang Hari, Senin (13/2/2023) Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief mengajak agar budaya saling menjaga dan peduli ini diterapkan kembali.
Kata Fadhil Arief, dulu para leluhur orang tua kita selalu saling menjaga diantara lingkungan sekitarnya.
” Sehingga timbul bahasa, kalau lihat anak saya tolong kalau dia nakal di ingatkan dan ditegur,” sebut suami Zulva itu.
Namun zaman sekarang budaya seperti ini telah berubah, orang telah mengurus diri masing-masing. Adpun yang masih peduli, jika diberitahu kepada orang tuanya malah orang tua anak tersebut balik marah-marah.
” Sepertinya anak bapak ini sudah nakal nian, dan kemungkinan ada kena narkoba. Bukannya terimakasih orang tuanya, malah dimarahi orang ngasitau. Kau uruslah anak kau kenapa pula urus anak aku,” pungkas pria kelahiran 1 Juni 1975.
Sambung Fadhil Arief, hal -hal budaya yang baik seperti ini harus kita lestarikan ditengah masyarakat kita. Bagaimana kita saling menjaga.
” Satu kelemahan orang kita Batang Hari ini, banyak gak ke enakan. Ada lihat orang terlibat narkoba. Wah gak enak, kalau dilaporkan kagek dio benci dengan sayo,” kata Fadhil Arief ciri khas logat Batang Hari.
Padahal kalau kita banyak gak enak, maka hidup kita juga jadi tidak enak.
” Kalau kita sayang dengan tetangga kita, sayang pada keluarga kita. Pada saat dia melakukan kesalahan sudah kewajiban kita untuk meningkatkan,” pesan pasangan Wabup Bakhtiar itu.
Dengan ini Fadhil Arief mengajak semua masyarakat, tokoh masyarakat, para Kades dan semua komponen agar melestarikan budaya saling menjaga dan peduli.(Daus)
Discussion about this post