Tanjabtim, otodanews.com – PT Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Lagan menggunakan perahu untuk Angkutan Tandan Buah Segar (TBS).
Pihak managemen Unit Usaha Lagan lebih fokus angkutan perahu, biaya relatif rendah dibandingkan dengan angkutan darat.
“Pengelolaan dilahan gambut hanya sedikit perusahaan yang fokus transportasinya menggunakan perahu”. Kata manager Unit Usaha Lagan Nazarsyah Hutagalung yang melihat apabila melalui daratan pasti akan lebih tinggi biaya cost nya. Hal itu dikatakannya didepan para wartawan yang sengaja mengikuti media Gathering PTP Nusantara VI, 14/6/2022.

Pihak managemen sangat optimis untuk pengelolaan dilahan gambut tata Kelola air yang benar sehingga pengangkutan TBS dengan menggunakan perahu semakin ideal.
Bila dilihat sejarahnya sebelum menjadi Unit Usaha Lagan, Achmedi Akbar mengatakaan, PT. Mendahara Agrojaya Industry (MAI) adalah anak perusahaan yang diakuisisi oleh Perkebunan Nusantara VI atas persetujuan Menteri BUMN No.S.540/MBU/2012 tanggal 4 Oktober 2012 dan surat direksi PTP Nusantara VI SK No.28/06.D1/2012 tanggal 20 Nopember 2012. Terletak di Desa Lagan Tengah Ke.Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan komisaris: Bambang Suparsono dan Direktur Andy Fauzi Siregar.
Unit Usaha Lagan mempunyai perkebunan kelapa sawit seluas 3105 Ha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 230 orang, kepemilikan saham PTPN VI 99% atau 128.700 lembar saham, kepemilikan saham kopkar PTPN VI 1% atau 1.300 lembar saham.
Untuk capaian produksi dikatakan manager, pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 6,89% dari tahun 2020, produktifitas pada tahun 2021 sudah mencapai 7,11 Ton TBS/Ha.
Dikatakan manager Nazarsyah Hutagalung, dengan mempertahankan tata Kelola air dilahan gambut yang baik untuk konsumsi tanaman, maka produktifitas buah sawit akan terus meningkat, karena adanya water managemen.
Pihak managemen mempertahankan air di level 0,4 walaupun sebenarnya toleransi di 0,7. Hal ini masih dibahas secara tehnis, sedang system water managemen itu sendiri, sumber utamanya air hujan. “Jadi kita membuat skema tertutup, artinya saat curah hujan tinggi akan dibuka, Sebagian akan dipertahankan dilevel 0,4”. Katanya.
Ada pintu dan skat air demi untuk mempertahankan di 0,4. Jadi setiap blok tetap dipertahankan dilevel 0,4, artinya 40 cm dari permukaan tanah.
Ketika ditanyakan tentang hasil TBS yang dari lahan gambut apakah berpengaruh dengan rendemennya, Nazarsyah mengatakan, setiap penjualan dengan pihak luar tidak mempengaruhi dengan harga TBS dan pihak PKS tidak pernah memberikan perlakuan yang beda dengan hasil TBS dari tanah mineral.
Manager Nazarsyah mengatakan, untuk saat ini pihak managemen lebih memfokuskan dan memprioritaskan program CSR nya, sedangkan untuk kemitraan belum disentuh, begitu juga dengan perluasan lahan, sampai saat ini lebih intens mengkelola lahan yang ada, bagaimana meningkatkan produktifitas dari lahan gambut untuk lebih tinggi, karena unsur hara dilahan gambut cukup tinggi, maka system pengapuran yang harus dijaga sekaligus menjaga permukaan air.
Pihak managemen Unit Usaha Lagan terus aktif melakukan upaya dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Pada saat ini fokus memperbaiki jalan dan bantuan bidang keagamaan.
Dikatakan Nazarsyah Hutagalung, managemen PTPN VI unit usaha Lagan lebih beralih ke induknya yaitu PTP Nusantara VI Jambi-Sumbar. Saat ini ada lima afdeling perumahan karyawan, secara keseluruhan aktif jam tujuh pagi sudah bergerak bekerja kekebun. (Harta)
Discussion about this post