Ma.Bulian, Otodanews-Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium pada 2022 berpotensi terdampak terhadap kenaikan sejumlah kebutuhan pokok.
Ketua DPRD Batanghari, Anita Yasmin pada prinsipnya menyetujui karena setiap wacana dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat seyogyanya memang sudah melalui beberapa kajian-kajian mendasar dan mendalam terkait hal tersebut.
Kendati demikian perlu ditekankan sosialisasi, karena wacana ini harus disampaikan kepada masyarakat luas.
Politisi PAN ini menyebut bahwa misalnya perubahan dari sisi kuota baik itu dari BBM Premium, Pertalite dan sebagainya.
“Pemerintah pusat telah melakukannya melalui pertamina dari beberapa tahun sebelumnya artinya sosialisasi itu sudah berjalan dan penyesuaian itu tak semerta-merta hari ini diberlakukan masih memang menyesuaikan terhadap masyarakat,” kata kata Anita Yasmin Ketua DPRD Kabupaten Batanghari pada Selasa (4/1/2022).
Menurut Ketua DPRD Batanghari ini pada prinsipnya dia mendukung dan meminta kepada pemerintah pusat melakukan penyesuaian supaya dapat dirasionalkan lagi, artinya memang dibuat formulasi sebagaimana mungkin ini tidak membuat shock terapi kepada masyarakat yang berdampak langsung terhadap BBM ini.
“BBM ini kebutuhan primer artinya kebutuhan mendasar baik itu kepada masyarakat kecil, menengah dan atas karena memang semuanya butuh BBM,” ujarnya.
Tentunya penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite sudah dikaji secara mendasar sebenarnya kalau dia bicara Premium dihapuskan, memang saat ini sudah jarang mendapatkan Premium.
“Jadi memang proses itu sudah berjalan dan mau tidak mau muaranya ini. Jadi kita sebagai masyarakat harus siap dengan kebijakan ini yang dikaji oleh pemerintah,”
“Pasti akan berdampak kepada kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan pada 2022 ini, akan tetapi hal itu disebabkan juga dari PEN dan kita belum menentu dengan situasi Covid-19 pada tahun ini,” pungkasnya. (Daus)
Discussion about this post