Sengeti, otodanews.com – Tiga penyakit menular, yakni penurunan kekebalan tubuh (Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome/HIV-AIDS), tuberculosis (TBC) dan malaria masih tetap menjadi ancaman di tengah kehidupan masyarakat. Karena itu penularan ketiga penyakit menular tersebut tidak bisa diabaikan demi menjamin kesehatan masyarakat.
“Pemerintah daerah perlu melakukan percepatan dan peningkatan pencegahan, pengendalian dan penanggulangan HIV/AIDS, TBC dan malaria dengan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten. Baik fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta,”kata Wakil Bupati Muarojambi, H Junaidi H Mahir pada pertemuan Koordinasi Kemitraan untuk Mendapatkan Kesepakatan Bersama Terkait Komitmen dan Dukungan Dana Terkait AIDS, Tuberkolusis, Malaria di kantor Bupati Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Selasa (3/6/2025).
Menurut Junaidi Mahir, untuk mempercepat penanggulangan penyakit HIV/AIDS, TBC dan malaria, organisasi profesi, lembaga perbankan, program dana pertanggung-jawaban sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) perusahaan dan masyarakat perlu meningkatkan partisipasi. Baik partisipasi dari segi sumber daya manusia maupun pendanaan.
Junaidi Mahir mengatakan, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Namun Kementerian Kesehata tidak secara otomatis memiliki kewenangan terhadap manajemen sumber daya penanggulangan AIDS, TBC dan malaria (ATM) seperti yang dimuat dalam masing-masing strategi dan rencana aksi nasional.
Disebutkan, upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, TBC dan malaria memerlukan peran lintas sektor. Upaya tersebut kurang efektif jika hanya menjadi kegiatan medis saja. Hal Ini dapat dilihat dalam kebijakan nasional seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2006 juncto Perpres No 124 Tahun 2016. Atau yang terbaru, Perpres Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis yang mengatur secara tertulis peran berbagai sektor.
“Untuk mencapal tujuan kemitraan, diperlukan pertemuan kemitraan dan kesepakatan di daerah. Hal itu penting guna merevitalisasi pelibatan konkrit bidang (sektor) terkait di lingkungan pemerintahan maupun demi mobilisasi peran sektor non pemerintah,”katanya.
Junaidi Mahir lebih lanjut mengatakan, kemitraan dan kesepakatan di daerah, keterlibatan dan peran lembaga perbankan, program CSR perusahaan sangat dibutuhkan meningkatkan pencegahan dan pengendallan HIV/AIDS, TBC dan malaria.
Junaidi Mahir mengharapkan, pertemuan koordinasi kemitraan tersebut bisa menghasilkan kesepakan bersama terkait komitmen dan dukungan dana penanggulangan HIV/AIDS, TBC dan malaria di Kabupaten Muarojambi. Kemudian para peserta juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dan berkomitmen meningkatkan program pencegahan dan penanggulangan ketiga penyakit menular tersebut.
Pertemuan koordinasi kemitraan tersebut turut dihadiri Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Muarojambi, M Fauzi Darwas, SSi, SE,MSi, Kepala Dinas Kesehatan Muarojambi, H Afif Udin, SKM, MKM, Koordinator RSSH ATM Provinsi Jambi, Didik Sunaryadi, SKM, MKes dan Kepala Bidang Penangulangan Penyakit Penular (P2PM) Dinas Kesehatan provinsi Jambi, DrAriany Widiastuty. (Regar).
Discussion about this post