Ma.Bulian, ON-Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief memberikan pidato perdana usai dilantik menjadi Bupati Batanghari saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD.
Fadhil Arief menyampaikan, saat ini sedang berusaha menyehatkan dan menormalkan APBD Batanghari yang defisit pada tahun anggaran sebelumnya.
“Kita sudah coba melakukan rasionalisasi dan kondisi ini akan mejadi satu rangkaian untuk menyehatkan,” ujarnya.
Defisit APBD Pemkab Batanghari tahun 2020 mencapai Rp 91 miliar lebih. Jumlah tersebut justru menjadi beban berat pada tahun anggaran 2021.
Angka ini akan dibayarkan pasti dengan pendapatan 2021. Alokasi Dana Desa (ADD) yang Kepala Desa (Kades) salurkan terhadap tunda bayar tahun lalu pasti 10% minimal dari DAU yang diterima Batanghari pada tahun berjalan.
“Apabila ini terus menerus kita lakukan, maka akan terjadi tunda bayar 2021 lagi, karena gali lobang dan tutup lobang. oleh karena itu kita bukan menyalahkan siapa-siapa, kita harus memperbaiki bersama walaupun nanti akan cukup sedikit mengenakan tapi yakin la bapak/ibu ini seperti minum jamu walaupun pahit sebelumnya tapi nanti akan menyehatkan,” jelasnya.
Kondisi tersebut menurut Fadhil diakibatkan oleh tidak cermatnya penyusunan target pendapatan daerah, baik yang bersumber dari dana transfer pemerintah pusat dan provinsi, serta penghitungan pendapatan asli daerah (PAD).prognasa pendapatan.
Prognosa yang baik akan membuat pendapatan minimal terealisasi 90% dari angka yang ditetapkan. Tapi, apabila melakukan prognosa yang tidak tepat, maka nanti terjadi meleset jauh dan ini berdampak komitmen untuk membelanjakan.
“Kalau teman-teman menyebut nya dalam istilah tunda bayar, tapi sewaktu saya menjabat sebagai sekda dulu saya menyebutnya gagal bayar. Karena sudah di anggarkan tapi tidak mampu untuk dibayar,” ungkap M.Fadhil Arief.
Fadhil optimis, kedepan dirinya akan bekerja keras bersama, membuat APBD Batanghari normal kembali. Dengan catatan, Pemkab Batanghri perlu melakukan rasionalisasi dan efisiensi anggaran. Dengan cara menetralisir seluruh pengeluaran belanja.
“Apabila kita mampu mendatangkan pendapatan baru senilai 164 Milyar maka normal lah APBD kita, tapi hal ini sulit dilakukan dalam tahun anggaran berjalan. Jalan satu satunya ialah rasionalisasi dan efisiensi anggaran.”(Daus)
Discussion about this post