Ka.Tungkal, ON-Dalam rangka rapat kordinasi rencana aksi peniadaan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah, bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat M.Ag didampingi asisten 1, Kadis perhubungan, kepala BPBD, kepala BKPSDM, kepala dinas kesehatan lakukan Meeting Zoom bersama Pj Gubernur Jambi dan Kapolda Jambi diruangan rapat bupati Tanjab Barat.
Dalam Meeting, Bupati melaporkan upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Tanjab Barat dalam rangka menindak lanjuti edaran kemendagri dan ibu Pj Gubernur, bahwa di Tanjab Barat ini sendiri kami sudah menyiapkan dua posko.
“Pertama posko perbatasan Tanjung Jabung Barat dan Riau yang letaknya di Suban, kedua kami juga telah menyiapkan posko di pelabuhan lasdap ini dalam rangka mengantisipasi masyarakat yang mudik dan mengantisipasi keluar masuknya masyarakat yang berada diluar Tanjung Jabung Barat,” terang Bupati.
“Di Tanjab Barat ini ada 114 Desa 20 Kelurahan, di 114 tersebut kita sudah menganggarkan satgasnya, dan satgas yang sudah kita tegak kan ini dengan pendanaan APBD di desanya masing masing, dan kita bekerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada di Tanjab Barat,” jelas Bupati.
Dalam penjelasannya Bupati mengkonfirmasikan, bahwa di Tanjab Barat, per tanggal 19 April konfirmasi positif covid ada 754, yang sedang dirawat ada 20 orang, sembuh ada 545 orang dan meninggal dunia ada 9 orang.
“Daya tampung yang pertama ada di rumah sakit umum Daud Arif Kuala Tungkal dan rumah sakit Surya Khairudin di Merlung dan eks Puskesmas II di tungkal ilir dan isolasi di balai adat,” kata Bupati.
“Dengan daya tampung yang sudah kami persiapkan, saya yakin bisa menampung ketika terjadinya dampak covid-19 bagi masyarakat, karena beberapa bulan yang lalu kita juga menerima pasien dari Muaro Jambi, dan kini kami juga sudah mempersiapkan ruang isolasi di lasdap,” jelas Bupati.
Untuk memutus tali rantai penyebaran covid-19 di Tanjab Barat, setiap sore kami beserta tim gugus tugas melakukan operasi yustisi dengan menegakkan protokol kesehatan dengan merazia dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menggunakan masker yang hampir setiap sore dilakukan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
“Mengenai masyarakat muslim yang melaksanakan sholat tarawih saya kira kita punya kearifan lokal demi menegakan protokol kesehatan, karena sifatnya yang ke agamaan ini sangat sensitif, jadi perlu upaya-upaya yang persuasif upaya yang teduh dan dingin, supaya tidak ada hal hal yang sifatnya menghalangi yang mungkin menimbulkan benturan benturan masyarakat, apalagi kita tahu bahwa Tanjung Jabung Barat ini adalah kabupaten yang nilai agamis nya sangat tinggi saya kira ini juga harus kita cermati agar masyarakat bisa melaksanakan tarawih dengan nyaman dan melaksanakan ibadah dengan aman,” terang Bupati.
Menyikapi laporan Bupati mengenai kegiatan keagamaan, Pj Gubernur Jambi menyampaikan untuk kegiatan keagamaan maximum 50% dan tetap menegakkan protokol kesehatan, tetap menjaga jarak minimal 1 meter untuk melaksanakam sholat tarawih.(MS)
Discussion about this post