Jambi, ON-Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonsia (DPP-APKASINDO) mengadakan Focus Group Discussion(FGD) tentang Peremajaan Kelapa Sawit dalam rangka mendukung percepatan program peremajaan sawit rakyat, 500 ribu Ha, bertempat di Hotel Aston Jambi, mulai dari tanggal 12 s/d 13 Maret 2021.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap semua lini kehidupan kita. Di satu sisi, diperlukan upaya yang masif untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Tetapi, di sisi yang lain, upaya-upaya tersebut justru menimbulkan keterbatasan terhadap aktivitas kita sehari-hari. Sektor kelapa sawit adalah salah satu sektor yang menerima dampak pandemi Covid-19. Sebagai suatu rantai usaha yang melibatkan banyak orang, tentu pembatasan-pembatasan aktivitas akan sangat berdampak terhadap keberlangsungan usaha tersebut.
FGD yang dilaksanakan di hotel Aston Jambi menghadirkan pembicara Ketua DPP Apkasindo Ir.Gulat Medali Emas Manurung MP, Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden Mayjend TNI (Purn) Erro Kusnara SIP, BPDPKS, Ditjenbun, GAPKI, Disbun Provinsi Jambi, PT.Damimas.
Sebelumnya dilakukan penandatangan MoU antara Apkasindo dengan GAPKI, dan Apkasindo dengan PTP Nusantara VI yang sudah dilaksanakan di Jakarta.
Dikatakan Pj.Gubernur Jambi yang diwakili Asisten Ekbang Ir.Agus Sunaryo, walaupun begitu, situasi ini jangan sampai membatasi semangat untuk mewujudkan kejayaan kelapa sawit Indonesia, karena masih banyak terdapat kerja-kerja yang harus diselesaikan untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program PSR merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip-prinsip GAP (good agricultural practices).
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Ir.Gulat ME Manurung mengatakan, sebagai asosiasi petani sawit terbesar di Indonesia yang memiliki anggota yang tersebar di 22 provinsi dan 117 kabupaten/kota sangat berkepentingan agar program strategis Bapak Presiden Joko Widodo ini dapat terlaksana dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan arahan Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P, dan hasil audiensi dengan Bapak Wakil Presiden dan Menteri Pertanian, maka APKASINDO berkewajiban melakukan pendampingan intensif kepada petani sawit binaannya.
Dengan mempertimbangkan posisi strategis tersebut, maka kami akan melaksanakan serangkaian kegiatan diskusi melalui aplikasi zoom dengan tema “Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 500.000 Ha”.
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan yang saling berkaitan, yaitu: Meningkatkan wawasan dan aspek teknis pelaksanaan program PSR, meliputi aspek pemetaan, pajak, RAB, pelaporan, hama dan penyakit, pemilihan bibit unggul dan pupuk, serta ISPO. Sarana koordinasi pelaksanaan PSR yang sedang berjalan serta Meningkatkan jumlah peserta program PSR.
Kegiatan ini berbentuk rangkaian diskusi dengan tema utama “Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 500.000 Ha”. Tema utama ini diuraikan menjadi 9 (sembilan) sub tema yang menjadi tajuk setiap diskusi, yaitu:Kebijakan Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Teknik Pemetaan Lahan Peserta Peremajaan Sawit Rakyat dan Inventarisasi Pekebun dalam Kawasan Hutan. Teknik Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat. Aspek Pajak, Pengembangan Kelembagaan serta SDM Perkebunan Dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat. Pemilihan Bibit Unggul dan Pupuk Pada Program PSR. Teknis Pelaksanaan PSR, Kegiatan Tumpang Sari dan Produksi Gula Merah dari Batang Replanting. Teknis administrasi Pelaporan PSR dan Prinsip ISPO Bagi Pekebun. Pengendalian Hama Penyakit dan Pandemi Ganoderma Dalam Program PSR. Rekomendasi Diskusi dan Arahan Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO. (MS)
Discussion about this post